SAMPIT, RAKYATKALTENG – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengungkapkan keprihatinannya setiap pelaksanaan agenda reses DPRD Kotim di konstituennya. Pasalnya, masyarakat mulai apatis bahkan cenderung mengabaikan pelaksanaan kegiatan reses yang digelar DPRD Kotim itu.
“Masyarakat kita mulai antipasti sudah tidak memiliki kepddulian lagi dengan agenda reses yang dilaksanakanakan DPRD. Bahkan kepala desa salah satu desa sudah mengundang ternyata mereka enggan hadir. Alasannya adalah karena usulan saat reses-reses sebelumnya pun tidak pernah terealisasi,”kata Bardiansyah kemarin, Senin (14/6/2021).
Politikus PDI Perjuangan ini menyesalkan banyaknya hasil reses DPRD itu diabaikan oleh eksekutif. Kondisi itu membuat mereka anggota DPRD pun tidak bisa berbuat banyak untuk dapilnya masing-masing.”Saya sangat memaklumi kenapa warga itu tidak hadir karena memang usulan mereka dari tahun ke tahun tidak pernah ada hasilnya,”kata Bardiansyah.
Menurut Bardiansyah hasil reses DPRD merupakan salah satu pintu masuk untuk mengusulkan program pembangunan. Hal itu sama halnya dengan kegiatan musyawarah rencana pembangunan(musrenbang) yang dilaksanakan berjenjang itu yang digelar eksekutif. Begitu juga reses DPRD adalah agenda milik legislatif untuk menjaring aspirasi secara langsung dan dirumuskan dalam hasil reses dan disampaikan secara resmi melalui rapat paripurna di DPRD Kotim.
Senada juga diungkapkan Dadang H Syamsu, dia menegaskan agar kegiatan reses DPRD jangan dianggap enteng. Hasil reses yang di rekomendasikan ke eksekutif tersebut setidaknya jangan hanya jadi tumpukan kertas sampah belaka.
“Sehingga dengan ditindaklanjutinya hasil reses itu maka kegiatan DPRD tidak dianggap sebagai ritual tahunan atau sekadar rutinitas tetapi bagaimana makna dari kegiatan itu memiliki implikasi positif bagi aspirasi dan realisasi pembangunan di dapil masing-masing anggota DPRD Kotim,”tegas Dadang. (yon)
