SAMPIT, RAKYATKALTENG – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (kotim) Rambat menyebutkan pendidikan untuk di wilayah Kecamatan Seranau kurang mendapatkan perhatian. Sarana dan fasilitas pendukung pendidikan masih tidak sesuai dengan harapan. Padahal kecamatan itu terbilang dalam ring satu kota Sampit.
“Pemerintah diharapkan membantu pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan di Mentaya Sebrang, karena tingginya minat belajar anak didik namun tidak didukung dengan ketersediaan prasaran dan prasarananya,” ujar Rambat, Selasa (23/3/2021).
Menurut dia, keberadaan fasilitas penunjang untuk pendidikan sangat diperlukan. Dia menyoroti mulai dari bangunan fisik atau ruang belajar, ruang guru, ruman dinas guru, kelengkapan buku di perpustakaan dan lain sebagainya. Hal ini sejatinya menjadi indicator utama untuk melaksanakan roda pendidikan yang berkualitas.
“Semoga ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah, paling tidak tahun 2022 nanti sudah bisa dijadikan skala prioritas untuk diselesaikan,”tegasnya.
Dikatakannya, adanya skala prioritas yang perlu dianggarkan di tahun 2022 nanti. Dimana masih banyak usulan anggaran yang tidak dapat terpenuhi di dalam anggaran tahun 2021 ini, sehingga diharapkan dimasukkan di anggaran tahun 2022 mendatang.
Banyak sekali peserta didik yang tidak bisa menikmati fasilitas sarana dan prasarana yang sama dengan peserta didik yang ada di kota. Hal seperti itu membuktikan bahwa pemerintah kurang memperhatikan fasilitas yang ada di daerah terpencil.”Terlebih lagi di daerah Mentaya Sebrang masih termasuk daerah terisolir, sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah setempat salah satunya di bidang pendidikan,” ujarnya. (hun)