PALANGKA RAYA, RAKYATKALTENG.com – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh, menilai generasi muda, terutama Gen Z, memiliki potensi besar untuk menjaga kelestarian budaya daerah di tengah derasnya arus globalisasi.
Menurutnya, pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial justru dapat menjadi peluang strategis untuk memperkenalkan budaya lokal agar tetap eksis dan tidak tergerus oleh budaya asing.
“Generasi Z dikenal dengan kreativitas, inovasi, serta keterampilan dalam teknologi digital. Bila diarahkan untuk tujuan positif, termasuk pelestarian budaya, warisan leluhur kita bisa terus dikenal dan dicintai,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Ia mencontohkan, semakin banyak anak muda yang mengangkat seni tari, musik tradisional, maupun kuliner khas daerah melalui konten digital yang menarik, sehingga tidak hanya menjadi ruang ekspresi bagi generasi muda, tetapi juga efektif memperkenalkan budaya lokal hingga ke kancah internasional.
“Pelestarian budaya tidak melulu lewat cara-cara tradisional. Gen Z bisa membuat karya kreatif berbasis digital, mulai dari video, musik, ilustrasi, hingga game edukasi yang mengangkat budaya lokal. Dengan pendekatan modern, budaya terasa lebih dekat dan relevan bagi generasi masa kini,” ucapnya.
Farida juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan, baik berupa fasilitas maupun ruang berkarya, agar kreativitas generasi muda dalam bidang seni dan budaya dapat terus berkembang.
Ia menegaskan, melestarikan budaya tidak berarti menolak modernisasi justru dengan sentuhan ide-ide kreatif anak muda, budaya dapat beradaptasi dan hidup di tengah perubahan zaman.
“Kuncinya adalah memadukan kearifan lokal dengan perkembangan teknologi. Dengan begitu, budaya kita bukan hanya bertahan, tetapi juga berkembang lintas generasi,” tutupnya. (RK1)












