Rakyatkalteng, Muara Teweh – Menjelang Hari Raya Idul Fitri tentunya identik dengan pembayaran zakat fitrah bagi umat muslim. Sebagiamana diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Surat Al Baqarah ayat 183. Penggalan ayat tersebut merupakan perintah Allah yang diturunkan pada bulan Sya‘ban tahun kedua Hijri, ketika Nabi Muhammad saw mulai membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru, maka dapat dirasakan, bahwa puasa itu sangat penting artinya dalam membentuk manusia yang dapat menerima dan melaksanakan tugas-tugas besar dan suci.
Para ulama banyak memberikan uraian tentang hikmah berpuasa, misalnya: untuk mempertinggi budi pekerti, menimbulkan kesadaran dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin, orang-orang lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, melatih jiwa dan jasmani, menambah kesehatan dan lain sebagainya.
Dimana pada uraian seperti di atas tentu ada benarnya, walaupun tidak mudah dirasakan oleh setiap orang. Karena, lapar, haus dan lain-lain akibat berpuasa tidak selalu mengingatkan kepada penderitaan orang lain, malah bisa mendorongnya untuk mencari dan mempersiapkan bermacam-macam makanan pada siang hari untuk melepaskan lapar dan dahaganya di kala berbuka pada malam harinya.
Begitu juga tidak akan mudah dirasakan oleh setiap orang berpuasa, bahwa puasa itu membantu kesehatan, walaupun para dokter telah memberikan penjelasan secara ilmiah, bahwa berpuasa memang benar-benar dapat menyembuhkan sebagian penyakit, tetapi ada pula penyakit yang tidak membolehkan berpuasa.
Kalau diperhatikan perintah berpuasa bulan Ramadan ini, maka pada permulaan ayat 183 secara langsung Allah menunjukkan perintah wajib itu kepada orang yang beriman. Orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah berpuasa dengan sepenuh hati, karena ia merasa kebutuhan jasmaniah dan rohaniah adalah dua unsur yang pokok bagi kehidupan manusia yang harus dikembangkan dengan bermacam-macam latihan, agar dapat dimanfaatkan untuk ketenteraman hidup yang bahagia di dunia dan akhirat.
Pada ayat 183 ini Allah mewajibkan puasa kepada semua manusia yang beriman, sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum mereka agar mereka menjadi orang yang bertakwa. Jadi, puasa sungguh penting bagi kehidupan orang yang beriman. Kalau kita selidiki macam-macam agama dan kepercayaan pada masa sekarang ini, dijumpai bahwa puasa salah satu ajaran yang umum untuk menahan hawa nafsu dan lain sebagainya.
Salah satu Hadits Nabi Muhammad menjelaskan tentang puasa yang berbunyi “Puasa bukan sekedar menahan makan dan minum saja, juga menahan diri dari perkataan lagwu (perkataan/perbuatan yang tidak berfaedah) dan rofats. Jika ada seseorang yang mengejekmu atau usil padamu, katakan padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”. (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Melalui Hadist tersebut, esensi puasa tidak hanya sekedar menahan makan dan minum saja. Namun, puasa itu juga harus mampu menahan diri dari hal-hal lain diluar menahan lapar dan dahaga yang diistilahkan Nabi dalam hadits diatas dengan sebutan Laghwu dan Rofats.
Dimana hal tersebut disampaikan oleh Dadang Ma’mun, SSt Selaku Sekretaris PD Muhammadiyah Barito Utara dalam ceramahnya pada saat qultum tarawih.
Lebih lanjut dadang juga menjelaskan ada beberapa esensi Ramadhan yang bisa kita pahami dan manfaatkan atau mengisinya. “ Pertama Ramadhan adalah bulan puasa, kedua Ramadhan adalah bulan pengampunan, ketiga Ramadhan adalah bulan sedekah, keempat Ramadhan adalah Bulan Al-Qur’an, kelima Ramadhan adalah Bulan Do’a.” terangnya.
Di akhir qultumnya, dadang juga mengajak kepada seluruh umat muslim untuk menjadikan Bulan Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan terbaik sepanjang hidup. Karena menurutnya, tidak ada jaminan Ramadhan tahun depan kita dapat menikmati kelezatannya.
Juga disampaikannya guna untuk penyaluran Zakat, Infaq, Sedekah dapat melalui Lazismu Barito Utara. Bank BSI, No. rekening 7099983234 An. Lazismu Barito Utara. (Adm)