Petani di Motim Merugi Rp 5 Miliar, Pemkab Diminta Segera Turun Tangan

Anggota DPRR Kotim, Juliansyah

SAMPIT, RAKYATKALTENG – Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Juliansyah berharap agar serangan banjir di wilayah Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit bisa di data oleh pemerintah daerah. Hal ini untuk memudahkaan untuk mencari solusi dan penanganan untuk membantu petani yang menjadi korban dari banjir tersebut.

“Saya medorong agar pemerintah daerah melalui dinas teknis bisa turun tangan melakukan inventarisasi berapa hectare dan berapa potensi kerugian beras yang diproduksi apabila keseluruhan areal itu dinyatakan gagal panen,”kata Juliansyah kemarin.

Juliansyah mengakui pendataan itu harus dilakukan oleh tim teknis, apalagi itu berkaitan dengan cdadangan pangan di daerah itu. Dia khawatir jika memang itu gagal panen maka berpengaruh kepada tingkat cadangan pangan daerah.

“Kalau mendengar informasi yang beredar areal pertanian itu sangat luas, apalagi katanya ad akerugian materil akibat itu mencapai miliaran rupiah. Artinya ini tidak main-main ini sudah bisa diklasifikasikan sebagai sebuah kejadian yang tidak biasa dan harus ditangani pemerintah daerah juga secara cepat,”tegasnya.

Dia juga menyebutkan apabila nantinya memang sudah diketahui data pasti maka pemerintah harus membantu petani itu, apakah nantinya dengan bantuan bibit, pupuk hingga modal kepada mereka tersebut.

“Paling tidak pemerintah bisa bantu mereka seperti bibit lagi, atau pupuk ssupaya mereka bisa berairah dan bangkit lagi untuk menjadi petani yang produktif. Karena petani itu pada prinsipnya merupakan penyangga daerah dan bangsa ini,”tandas Politikus Partai Gerindra tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Lampuyang Muksin mengatakan, sudah lima hari banjir melanda desa tersebut dan air semakin tinggi. Selain sawah, puluhan rumah warga juga terendam banjir.

”Kalau menurut pantauan kami, kurang lebih 3.500 hektare padi yang belum sempat dipanen. Kerugian petani diperkirakan mencapai Rp5 miliar. Ini adalah banjir kedua kalinya dalam sepuluh tahun terakhir,” ujar Muksin (hun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *