JAKARTA, RAKYATKALTENG.com – Mahasiswa Tim 3 Fakultas Ilmu Komunikasi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana (UMB) Menteng, Jakarta dengan menggelar program “Sosialisasi Pencegahan perilaku Bullying Di Lingkungan Sekolah Melalui Storytelling” di SMPS Plus Fajar Sentosa kota Bogor, pada Senin (24/6/2024)
Program ini bertujuan mengatasi maraknya bullying di kalangan anak- anak remaja dengan pendekatan storytelling sebagai upaya preventif.
Apa sih kenakalan remaja dan perilaku bullying?
Kenakalan remaja adalah wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik dari masa kanak-kanak hingga pada saat tumbuh dewasa. Bullying merupakan bentuk perilaku yang agresif karena dilakukan secara berulang kali sehingga membuat orang lain merasakan ketidaknyamanan. Bullying seringkali kerap terjadi di lingkungan institusi pendidikan seperti di sekolah.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, ada banyak kasus perilaku kekerasan bullying yang terjadi secara fisik, verbal, psikis, hingga bullying elektronik maupun rasional.
Perundungan yang masuk dalam ranah bullying kian mengkhawatirkan. Struktur kekerasan yang sangat variatif telah terjadi mulai dari yang kasus perundungan ringan, hingga meregang nyawa.
Dari peristiwa di salah satu sekolah ternama di Tangerang, kemudian santri meninggal akibat bullying di salah satu Ponpes di Kediri, kemudian perundungan anak perempuan di Batam dan perundungan di satuan Pendidikan di Balikpapan menjadi sebuah otokritik dalam memastikan perilaku anak didik memiliki budi pekerti dan akhlak mulia, serta perbaikan sistem Pendidikan dan pengasuhan positif di keluarga.
Kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh salah satu anggota tim KKN Saritas imas yusandra kepada seluruh siswa/i SMPS Plus Fajar Sentosa.
Bercerita dilakukan dengan menggunakan pengalaman kasus yang terjadi di lingkungan sekitar yang terdapat penanaman nilai anti bullying yang juga disampaikan oleh siswa/i yang berbagi pengalaman saat mengalami kasis perundungan oleh sesama temannya dilingkungan sekolah, sehingga anak-anak dapat lebih fokus terhadap penyampaian cerita.
Selain melakukan storytelling, mahasiswa juga memberikan penjelasan terkait jenis jenis tindakan bullying, faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan bullying, dan dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying.
Program ini melibatkan sekuruh siswa/i sebagai sasaran audiens utama dengan tujuan utama menyampaikan pesan dan dukungan penuh dari semua pihak guru dan kepala sekolah untuk mendampingi anak-anak selama kegiatan berlangsung.
Kepala Sekolah berharap program ini akan meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap pentingnya menghindari tindakan bullying dan memahami dampak negatif yang mungkin timbul dari tindakan tersebut.
Ia pun berharap pendekatan tersebut storytelling ini akan memberikan pengalaman yang berharga bagi anak-anak dan menjadi langkah awal dalam membentuk generasi yang lebih peduli dan bijaksana terhadap sesama.
Saritas imas yusandra sebagai ketua anggota dan beberapa anggota tim mahasiswa KKN juga berharap bahwa program ini akan menciptakan perubahan positif dalam pola pikir dan perilaku anak-anak terkait bullying.
Dengan pendekatan storytelling yang interaktif dan bermain peran, diharapkan pesan-pesan anti-bullying akan tertanam kuat dalam pikiran mereka. Pemateri berharap bahwa anak-anak akan lebih sadar akan dampak buruk tindakan bullying dan mampu menghindari tindakan tersebut.
Selain itu, pemateri berharap anak-anak akan belajar untuk menjadi pendukung dan teman sejati bagi satu sama lain, menciptakan lingkungan yang aman dan positif di sekolah dan sekitarnya.
Melalui pengalaman ini, pihak guru dan beserta seluruh tim anggota KKN berharap agar anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih peka terhadap perasaan dan hak-hak orang lain, menjadikan dunia mereka lebih ramah dan berempati. (RK1)