SAMPIT, RAKYATKALTENG – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rudianur melihat beberapa potensi masalah masih terjadi di Kotim. Konflik dengan dunia investasi yang akan menyulut konflik, diantaranya adalah kasus sengketa perusahan dan masyarakat lokal masih saja terjadi tidak mampu diselesaikan hingga saat ini.
“Yang paling saya perhatikan dan cegah itu sebenarnya adalah konflik antar perusahaan dan warga lokal. Saya tidak bisa membayangkan jika arus aksi demonstrasi itu terjadi secara masif, ini akan menganggu investasi sekaligus kondusifitas daerah ini secara panjang. Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah ini,”kata Rudianur kemarin.
Kekhawatiran Rudianur sangat beralasan, sebab tidak hanya pada satu masalah diantaranya adalah masalah realisasi kewajiban plasma, sengketa lahan antara perusahaandengan perorangan dan kelompok tani. Selain itu juga penggarapan lahan masyarakat diluar izin guna usaha.
Rudianur berupaya bersama dengan Pemkab kotim untuk bisa secepat menyelesaikan persoalan itu supaya tidak menumpuk. Dia mengapresiasi juga langkah-langkah konret dari pemerintah daerah setempat yang sigap menyelesaikan. Tetapi ada juga sejumlah masalah justru seperti diabaikan, meski sudah beberapa kali disurati masyarakat hingga ada rekomendasi di DPRD.
“Persoalannya kadang rekomendasi dari DPRD ini dianggap sepele dan diabaikan. Disatu sisi rekomendasi ini tidak ada implikasi hukum ketika tidak dilaksanakan hal ini yang membuat eksekutif kadang mengabaikannya.
Seandainya rekomendasi ini punya kekuatan hukum memaksa maka saya kira segala persoalan in cepat selesainya,”tandas Rudianur.(hun)