Begini Respon Ketua DPRD Kotim Setelah Lihat Adanya Muda Mudi Mabuk Lem

Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie Anderson, turun langsung ke lapangan melakukan patroli bersama.

SAMPIT, RAKYATKALTENG – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie Anderson, turun langsung ke lapangan melakukan patroli bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kotim dan Wakil Bupati Kotim, Irawati.

Mereka terkejut menemukan seorang anak gadis dan pemuda yang tengah mabuk lem di bawah patung Ikon Jelawat Sampit.

“Saya prihatin melihat kondisi demikian, saya melihat secara langsung, di mana jam-jam malam masih ada anak muda dan remaja kita yang dibiarkan keluyuran. Makanya saya kaget anak perempuan tadi mabuk lem di bawah patung jelawat,” kata Rinie, Jumat (5/3/2021).

Rinie menuturkan, dari pengakuan muda muda itu, mereka ada orang tuanya. Namun ia mempertanyakan kenapa sampai seperti larut malam keluyuran.

“Soalnya saya juga baru pertama kali keluar melihat langsung seperti ini,” ucap Rinie.

Dikatakan Rinie, pihaknya juga melakukan pemantauan langsung ke sejumlah titik termasuk juga ke Stadion 29 November Sampit.

Di sana keadaan juga gelap, sehingga sangat diperlukan adanya penerangan agar menghindari terjadinya tindak kriminal.

“Kami dari DPRD siap mendukung program Sampit terang, dan ini kami juga ikut bersama wakil bupati dan Satpol PP melakukan sidak langsung. Kami juga melihat dan mendengar banyak yang mempertanyakan kerja Satpol PP, ternyata mereka setiap malam patroli, makanya kami ikut melihat langsung,” sebutnya.

Kenyataannya, kata dia, membuat kaget, bahkan pihaknya langsung ikut patroli menggunakan mobil Satpol PP hingga sempat dikira sebagai warga yang ditangkap petugas.

“Tadi malam sempat dikira orang saya ditangkap Satpol PP, padahal saya sengaja ikut mobil Satpol PP,” ucapnya.

Selama ini ujarnya, dirinya tahu memang ada peraturan daerah (perda) rokok dan miras. Sehingga nanti pihaknya akan membicarakan dengan Badan Penyusunan Peraturan Daerah (Bapemperda) bagaimana agar perda ini tidak mandul dan bisa berfungsi.

“Karena miris juga melihat kondisi seperi ini apalagi kaum perempuan, ini memamg pemerintah daerah harus tegas mengatasi hal seperti ini. Karena ini bisa merusak moral warga di Kotim, apalagi kita tidak tahu siapa saja yang berprilaku seperti ini apakah pelajar atau lainnya,” tegasnya.

Rinie menambahkan, hal ini harus ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten Kotim dan nanti dirinya dari DPRD juga akan memanggil Bapemperda untuk membicarakan tindak lanjutnya seperti apa. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *