PURUK CAHU, RAKYATKALTENG.com – Murung Raya, 24 Maret 2025. Ambil bagian dalam pengembangan kapasitas guru untuk implementasi kurikulum nasional, Adaro Mineral Indonesia bekerja sama dengan Kuark Internasional, Dinas Pendidikan Kabupaten Murung Raya dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Murung Raya melaksanakan program pengembangan kapasitas guru. Program ini terdiri dari pelatihan dan pendampingan kepada kepala sekolah dan perwakilan guru dari 15 sekolah di Kabupaten Murung Raya. Sekolah yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari 2 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan 13 Sekolah Dasar (SD) dengan total peserta 45 orang.
Tujuan dari program pengembangan kapasitas guru dalam implementasi kurikulum nasional adalah untuk meningkatkan kualitas pengajaran guru dalam implementasi kurikulum nasional. Program pengembangan guru yang dilakukan terdiri dari 3 siklus, dalam masing-masing siklus dilaksanakan 1 kali pelatihan selama 2 hari dan pendampingan sebagai tindak lanjut untuk melihat penerapan dari hasil pelatihan di masing-masing sekolah.
Pada Januari 2025 telah dilaksanakan pelatihan siklus 1 kemudian dilanjutkan dengan pendampingan secara online hingga Maret 2025. Tema yang diangkat di siklus 1 adalah Fondasi dasar dan hakikat dalam kurikulum inkuiri bermakna. Luaran pada siklus 1 berupa penyusunan dan pelaksanaan SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam manajemen sekolah dan menyusun rencana aktivitas pembelajaran inkuiri.
Pelaksanaan pelatihan siklus 1 dibagi menjadi 2 batch/kelompok. Pelatihan batch 1 dilaksanakan pada tanggal 22-23 Januari 2025 di SDN Muara Tuhup 2, pesertanya terdiri dari kepala sekolah dan perwakilan guru dari 9 SD. Sementara itu, pelatihan batch 2 dilaksanakan tanggal 24-25 Januari 2025 di MIN 2 Murung Raya, pesertanya terdiri dari kepala sekolah dan perwakilan guru dari 6 SD/MI.
Pelatihan batch 2 dibuka oleh Kepala Kemenag Kabupaten Murung Raya, Bapak H. Marzuki Rahman. Beliau sangat merespon positif program pengembangan kapasitas guru dalam implementasi kurikulum nasional karena dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang akhirnya akan berdampak baik pada karakter dan keterampilan yang dimiliki para siswa.
Sementara itu, dari pihak Adaro Mineral Indonesia turut hadir Ibu Maria Adisti Pratiwi Laia selaku Community Development Supervisor dan Ibu Purwati selaku Community Development Staff. Pelaksanaan program pengembangan kapasitas guru ini merupakan salah satu dari beberapa program pendidikan yang telah dilaksanakan oleh Adaro Mineral Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa perusahaan serius untuk ikut ambil bagian dalam membangun pendidikan khususnya di area sekitar perusahaan.
Proses pelatihan didesain dengan melibatkan peserta secara aktif melalui diskusi, kerja kelompok, presentasi hingga role play (memeragakan) SOP yang telah disusun masing-masing kelompok peserta pelatihan. Hal ini agar peserta pelatihan tidak sekedar pasif mendengarkan tetapi terlibat aktif selama proses pelatihan dan ada rasa memiliki terhadap apa yang dihasilkan selama proses pelatihan, seperti yang disampaikan Bu Yuliah Sana’ah, guru SDN Muara Laung II-1, “Saya sangat senang dengan pelatihan ini, memacu saya berfikir kreatif dan kritis dan membangkitkan semangat dalam mengajar”. sebutnya.
Konten pelatihan dibuat sekontekstual mungkin atau sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah agar para kepala sekolah dan guru dapat merancang SOP yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Salah satu SOP yang dibuat adalah SOP sebelum masuk kelas, di mana siswa dilatih untuk belajar tertib sebelum masuk kelas dan dilatih untuk memiliki pilihan terkait hal apa yang akan dilakukannya bersama guru sebelum masuk kelas seperti melakukan tos atau salim. Hal ini agar siswa bisa lebih rileks sebelum masuk kelas sekaligus membangun bonding atau ikatan emosional antar guru dan siswa.
Produk pelatihan ini berupa SOP manajemen sekolah. SOP ini kemudian diterapkan di masing-masing sekolah. Pemantaun dan diskusi pengembangan selama penerapan dilakukan melalui pendampingan secara online. Proses berkelanjutan ini sebagai upaya agar hasil pelatihan dapat diterapkan dengan baik dan memberikan hasil maksimal dalam menghadirkan lingkungan sekolah yang kondusif dan menyenangkan. Seperti yang disampaikan Bu Norhidayah Ridhawati selaku kepala MIN 2 Murung raya, “Isi materi pelatihan, tips dan triknya juga luar biasa, sehingga khususnya kami di madrasah bisa menerapkan dan merasakan langsung dampak dari penerapan SOP ini. Kegiatan jadi terarah, PBM (Proses Belajar Mengajar) pun jadi terasa akrab dan lebih menyenangkan,” tukasnya.
Penerapan SOP di sekolah tidak hanya sebagai sarana untuk membentuk karakter siswa, tetapi juga sebagai sarana belajar guru untuk menghadirkan kegiatan terstruktur yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Proses pelaksanaan SOP ini masih perlu dirutinkan agar dapat membentuk kebiasaan baik dan karakter warga sekolah. Meskipun dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala baik dari akses maupun fasilitas namun kepala sekolah dan para guru ini memilih untuk memulai dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Kalau tidak dimulai dari saat ini, kita akan menunggu sampai kapan?
Setelah pelatihan siklus 1 ini akan dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan siklus 2 dan 3 agar para guru dan kepala sekolah semakin meningkat kapasitasnya terkait dengan implementasi kurikulum nasional berbasis inkuiri bermakna. (RL/RK1)