SAMPIT, RAKYATKALTENG.com – Pelatihan pembentukan Pos Komando Lapangan (Poslap) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) digelar serentak di Kalimantan Tengah, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), sebagai bagian dari program 100 hari kerja Gubernur Kalteng.
Di Kotim, kegiatan berlangsung di dua lokasi, yakni Kantor BPBD Kotim dan Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Untuk wilayah selatan, pelatihan dipusatkan di Samuda, dengan melibatkan peserta dari empat kecamatan yakni Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Utara, dan Mentaya Hilir Selatan.
Kepala BPBD Kotim, Multazam menyebut pelatihan ini sangat penting karena kawasan selatan Kotim termasuk daerah yang rawan karhutla. Ia juga mengingatkan pesan Presiden pada 2023 lalu agar penanganan karhutla dilakukan serius, mengingat ancaman sanksi hukum bagi yang lalai.
“MPA memiliki peran penting sebagai barisan terdepan dalam pencegahan dan penanganan karhutla di lapangan,” kata Multazam, Rabu (7/5/2025).
Ketua panitia yang juga Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Kalteng, Alpius Patanan, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk kesiapan personel Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam menghadapi musim kemarau.
Sebelum Poslap diaktifkan, pelatihan serupa telah dilakukan di 29 lokasi di 15 kabupaten/kota se-Kalteng, dengan total peserta mencapai 75.000 anggota MPA serta 1.175 personel TNI dan Polri.
Sementara itu, Camat Mentaya Hilir Selatan, Rida Iswandi, mengungkapkan bahwa pembinaan terhadap MPA telah berjalan konsisten selama empat tahun terakhir. Selain melakukan patroli dan pemadaman, MPA juga aktif memberikan edukasi kepada warga, minimal di tiga desa setiap tahun.
“Selain karhutla, ke depan MPA juga akan dilibatkan dalam penanganan bencana lain seperti banjir dan kekeringan,” ujarnya.
Rida menambahkan, wilayahnya yang terdiri dari dua kelurahan dan delapan desa telah menyiapkan cadangan air sungai sebagai bentuk antisipasi dalam menghadapi musim kemarau nantinya. (RK1)