PALANGKA RAYA, RAKYATKALTENG.com – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Edy Pratowo membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025 yang digelar di Aula Bapperida Provinsi Kalteng. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Setwapres RI, BPS, serta tenaga ahli penyusunan RPKD Provinsi 2025-2029.
Wagub menyampaikan bahwa Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan komitmen nasional dan global untuk menyejahterakan masyarakat secara berkesinambungan. Ia menegaskan pembangunan berkelanjutan memiliki peran penting dalam penurunan kemiskinan.
“Adapun Tujuan Pertama dari pembangunan berkelanjutan tersebut adalah mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya dimanapun,” ucapnya, H. Edy Pratowo di Palangka Raya, Kamis (20/11/2025)
Pembangunan berkelanjutan mencakup 17 tujuan global hingga tahun 2030 menuju kesejahteraan, yang dideklarasikan negara maju dan berkembang pada Sidang Umum PBB 2015. Prinsip ini menjadi dasar penyusunan kebijakan penanggulangan kemiskinan di daerah.
Selain itu, Wagub memaparkan kemiskinan dapat menciptakan kondisi keterbatasan pemenuhan kebutuhan dasar, termasuk akses pendidikan, layanan kesehatan, dan kualitas hidup secara umum. Hal ini menjadi tantangan dalam pembangunan daerah.
Data BPS menunjukkan tingkat kemiskinan Kalteng pada Maret 2025 berada pada angka 5,19 persen atau 147.800 jiwa, menurun dari 5,26 persen atau 149.240 jiwa pada September 2024. Sementara garis kemiskinan meningkat 4,83 persen menjadi Rp 654.066 per kapita per bulan.
Walaupun garis kemiskinan berada di atas nasional, tingkat kemiskinan Kalteng masih di bawah nasional. Kondisi ini menjadi pijakan penyusunan kebijakan penanggulangan kemiskinan ke depan. (RK1/ADV)












