PALANGKA RAYA, RAKYATKALTENG.com – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Edy Pratowo menegaskan bahwa keberhasilan digitalisasi pendidikan di Kalteng tidak hanya bertumpu pada penyediaan perangkat, tetapi pada pemerataan akses internet hingga wilayah paling sulit dijangkau.
Hal tersebut ia sampaikan dalam paparannya saat diminta berbagi praktik baik pada Rakor Kepala Daerah Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Tahun 2026 di Hall 3 ICE BSD City, Tangerang.
Dalam kesempatan itu, Wagub Edy Pratowo memaparkan bahwa Kalteng yang memiliki luas sekitar 153.000 km² dengan kondisi geografis berupa lahan datar, rawa, dan gambut, menghadapi tantangan besar dalam pemerataan akses pendidikan.
Ia menuturkan banyak desa berada di hulu sungai besar seperti Kapuas, Kahayan, dan Mentaya sehingga tak seluruh wilayah dapat dijangkau internet secara memadai.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemprov Kalteng melakukan strategi digitalisasi yang terintegrasi, termasuk penyediaan panel surya dan layanan internet berbasis Starlink di titik-titik terpencil.
Wagub menyebut upaya ini sudah dilakukan 100 persen di wilayah provinsi sebagai langkah memastikan pemerataan akses layanan digital bagi SMA, SMK, dan SKh.
Selain itu, Wagub juga memaparkan upaya penyediaan perangkat pembelajaran interaktif. Pada 2024, sebanyak 1.984 unit papan tulis interaktif telah disiapkan, sementara pada 2025 bertambah 3.147 unit sehingga pelaksanaan pembelajaran digital dapat berjalan optimal di satuan pendidikan.
Ia menambahkan bahwa digitalisasi pendidikan di Kalteng diperkuat dengan sistem pemantauan melalui aplikasi PENA KALTENG yang memuat data sekolah di bawah kewenangan provinsi. Aplikasi ini menjadi alat evaluasi dan monitoring yang memungkinkan pemerintah memantau kondisi sekolah secara langsung.
“Harapannya di masa-masa datang, anak-anak dari Kalimantan Tengah siap untuk menyongsong masa depan yang lebih baik,” tutup Wagub Edy Pratowo seperti dikutip pada Senin, (17/11/2025) (RK1/ADV)












