Disiptaka Barut Gelar Lomba Membaca Nyaring Bagi Guru TK/RA Hingga SD/MI Tingkat Kabupaten

Rakyatkalteng, Muara Teweh – Dalam upaya menumbuhkan budaya literasi di kalangan pendidik dan peserta didik sejak dini, Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat menggelar Lomba Membaca Nyaring bagi Guru TK/RA dan SD/MI tingkat Kabupaten Barito Utara Tahun 2025.

Perlombaan tersebut berlangsung di Aula Dinas setempat dan secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Utara, Drs. Muhlis, yang juga turut hadir mewakili Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin, S.T., M.T. Selasa (04/11)

Bunda Literasi Kabupaten Barito Utara Ny. Hj. Maya Savitri Shalahuddin pun turut berpartisipasi hadir langsung, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Barito Utara Mira Apriyantinada, S.T., Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Barito Utara Marsiana Muhlis, serta Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Sunarti, S.Pd., M.Pd. Hadir pula dewan juri serta peserta lomba yang merupakan para guru TK/RA dan SD/MI dari berbagai kecamatan di Kabupaten Barito Utara.

Ketua Panitia H. Fakhri Fauzi, S.Ag., M.H. dalam laporannya menyampaikan bahwa lomba membaca nyaring ini bukan hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga merupakan komitmen bersama dalam mendukung Gerakan Literasi Nasional dan memperkuat budaya baca di lingkungan pendidikan.

“Melalui membaca nyaring, seorang guru dapat memberikan teladan kepada muridnya dalam pelafalan, intonasi, serta cara menyampaikan bacaan dengan ekspresif yang dapat membangkitkan imajinasi anak-anak,” ungkapnya.

Kegiatan yang diikuti oleh 40 peserta dari kalangan guru TK/RA dan SD/MI ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mendongeng dan membaca dengan ekspresi, sehingga dapat menumbuhkan minat baca peserta didik sejak usia dini.

Sementara itu Drs. Muhlis dalam sambutanya, menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atas terselenggaranya kegiatan yang sejalan dengan semangat peningkatan literasi daerah. Ia menegaskan bahwa membaca nyaring merupakan seni dalam menyampaikan pesan dan menumbuhkan kecintaan terhadap buku sejak dini.

“Dari suara seorang guru lahirlah kecintaan murid terhadap buku, lahir rasa ingin tahu untuk terus belajar, dan lahir karakter kuat sebagai generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Tidak lupa juga diingatkan bahwa pengembangan budaya literasi tidak dapat dilakukan secara terpisah, melainkan memerlukan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pendidik dapat terus meningkatkan kompetensi serta menjadi teladan dalam menumbuhkan semangat literasi di lingkungan sekolah.

Kegiatan Lomba Membaca Nyaring ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran guru sebagai ujung tombak pendidikan, sekaligus mendorong terwujudnya masyarakat Barito Utara yang cerdas, berbudaya, dan gemar membaca.