Berkepanjangan, Warga Protes Distribusi BBM di Sejumlah SPBU Kotim

Akibat Karut Marut Distribusi BBM

SAMPIT,RAKYATKALTENG.com-Sengkarut persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini terus meluas. Bahkan publik protes dengan kondisi yang kian sulit mendapatkan BBM subsidi di beberapa SPBU di Kotim

Dalam sepekan terakhir protes yang dilayangkan setidaknya muncul di SPBU Desa Jemaras, SPBU Kota Besi hingga di SPBU wilayah Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

Warga di SPBU Desa Jemaras juga mengeluhkan distribusi BBM jenis pertalite. Di mana warga dan anak sekolah sulit mendapatkannya. Alhasil mereka memilih membeli di eceran yang tidak jauh dari SPBU tersebut.

“Kasian pelajar yang mau isi sering tidak kebagian karena harus mentri panjang. Dan antrian pun itu banyak motor besar sehingga ini yang membuat lama, “kata Ali warga yang juga mengeluhkan dengan pelayanan tersebut.

Serupa juga
SPBU di Jalan Tjilik Riwut, Kecamatan Kota Besi.Pasalnya, setiap hari tampak puluhan kendaraan yang diduga milik pelangsir BBM memenuhi area sekitar SPBU tersebut.

Pantauan di lokasi, kendaraan roda dua dan roda empat yang telah dimodifikasi dengan tangki tambahan terparkir di bahu jalan serta di seberang SPBU. Mereka menunggu giliran untuk masuk antrean pengisian bahan bakar. Situasi ini tak jarang menimbulkan kemacetan serta membahayakan pengendara lain yang melintas. Bahkan ada mobil.yang dibawa masuk dengan ditarik mobil lainnya.

“Kadang mereka berebut masuk antrean, bahkan hampir menabrak pengguna jalan lain karena ingin cepat dapat giliran isi BBM,” ujar Rudi

Akibat ramainya aktivitas pelangsir, warga sekitar mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar. Beberapa warga mengaku sering kehabisan stok meski datang di pagi hari.

“Kalau datang siang, sudah habis. Katanya habis dilangsir. Kita yang mau beli untuk kendaraan pribadi jadi susah,” keluhnya.

Warga berharap pihak pengelola SPBU dan aparat terkait dapat mengambil tindakan tegas terhadap praktik pelangsiran tersebut.

Selain itu praktik yang kerap terjadi yakni ketika warga ingin mengisi pertalite. Namun ketika malam harinya tiba-tiba pertalite itu pun ada. Kesempatan malam ini biasanya dimanfaatkan oknum pelangsir yang sudah punya koneksi dengan oknum di SPBU. “Saya pernah mengalami saat mau mengisi sore katanya pertalite habis tapi saat malam saya pulang dan lewat tiba-tiba ada lagi pertalit dam itu jam malam dan banyak mobil saja yang mengisi, “kata Joni warga yang memiliki pengalaman buruk soal distribusi pertalite. (Rk2)