MEDAN, RAKYATKALTENG.com – Bertempat di sekretariat Ikatan Alumni Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia) atau yang lebih akrab dengan sebutan IKAL LEMHANNAS sejumlah tokoh muda energik hadir berkumpul untuk berdiskusi. Kehadiran mereka untuk berdiskusi membicarakan ketahanan mental dan masa depan generasi muda Indonesia di era saat ini dan masa yang akan datang.
Dr. Rudi Salam Sinaga, S.Sos,.M.Si sebagai pakar ilmu sosial politik di Provinsi Sumatera Utara menerangkan kepada wartawan bahwa pertemuan ini sebagai agenda rutin yang mereka lakukan pada segmentasi pemikir-pemikir muda energik dengan pengalaman luas di dalam kehidupan sosial masyarakat.
Menurut Rudi Sinaga, dasar pemikiran dari diskusi rutnin semacam ini ialah perubahan jaman yang menghadirkan pergeseran/perubahan perilaku sosial pada generasi muda. Kalau di era tahun 90-an anak pelajar diberikan tanggung jawab untuk mengerjakan tugas sekolah di rumah pada jam 19.00 sd 21.00 dan tidur malam di jam 22.00 WIB.
“Namun saat ini kami menyadari pada jam 22.00 hingga larut pagi tidak jarang kami melihat anak pelajar masih berada di jalan atau di tempat-tempat tertentu,” ujar Rudi Sinaga kepada Rakyatkalteng.com, Sabtu (11/2/2023).
Rudi Sinaga menyebutkna, disisi lain rutinitas generasi muda dengan android beragam aplikasi di tangan mereka apakah berdampak produktif atau kontra produktif? Untuk itu ia menegaskan perlunya kontrol orang tua, guru dan dosen (bila mahasiswa). Apakah kondisi seperti ini normal atau ini perlu untuk di tindaklanjuti melalui rancangan peraturan daerah demi masa depan generasi penerus bangsa.
“Sekali lagi kami meyakini generasi muda adalah aset bangsa, dan anak kita di rumah adalah aset yang sesungguhnya. Karena itu perlu dan prioritas tinggi untuk di jaga,” sebutnya.
Yohanes Purba selaku sekretaris IKAL LEMHANNAS Sumut turut meyakini bahwa masa depan generasi muda di era global saat ini perlu mendapat perhatian yang tepat bagi kalangan orang tua. Bahaya narkoba, pergaulan bebas serta mental pemalas akan berpotensi memberikan dampak bagi ketahanan nasional bangsa Indonesia di masa akan datang.
Binsar Simatupang selaku praktisi yang konsen di bidang usaha mikro kecil menengah (UMKM) berharap generasi muda agar jangan menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tidak produktif. “Waktu di pergunakan dengan sebaik-baiknya seperti dengan membentuk usaha bisnis UMKM,” tegasnya.
Binsar siap untuk membantu para generasi muda yang ingin menjadi wirausaha muda dengan pendampingan skill dan perijinan usaha.
Sementara Axel Saragih sebagai salah satu tokoh pemuda Simalungun menyampaikan generasi muda yang kelak dikemudian hari menjadi pemimpin bangsa harus memiliki etos kerja yang kuat.
Selain itu juga keseriusan orang tua dalam merencanakan masa depan pendidikan anak harus menjadi prioritas penting dalam agenda keuangan keluarga.
Axel menambahkan bahwa dalam masa digital saat ini, dimana memudarnya kehidupan bermasyarakat. “Memudarnya rasa persaudaraan yg dapat mengancam persatuan sehingga penting digalang kembali rasa persaudaraan antar anak bangsa,” tutur Axel.
Dalam pantauan liputan wartawan di lapangan kegiatan diskusi ini berlangsung secara detail, ilmiah dan penuh dengan argumen-argumen fakta. Diskusi terus berjalan dari pukul 14.00-16.00 WIB sambil meminum kopi panas dan teh yang ada di sekretariat IKAL LEMHANNAS Sumatera Utara yang berlokasi di dalam lingkungan kantor Gubernur Sumatera Utara. (RD/RK1)