Perdie M Yoseph Tepilih Aklamasi Pimpin HKTI Kalteng

TERPILIH AKLAMISI : Bupati Murung Raya Perdie M Yoseph bersama pengurus lainnya foto bersama usai dikukuhkan sebagai Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Kalimantan Tengah di Aula Hotel Aurila Palangka Raya, Minggu (12/9/2021).

PURUK CAHU, RAKYATKALTENG.com – Bupati Murung Raya Perdie M Yoseph terpilih secara aklamasi dalam pemilihan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Kalimantan Tengah periode 2021-2026.

Terpilihnya orang nomor satu di Bumi Tana Malai Tolung Lingu sebagai Ketua DPD HKTI Kalimantan Tengah ini bukan tanpa alasan, apalagi sosok Bupati yang merupakan alumni Kepamongprajaan/STPDN ini merupakan anak petani sekaligus pensiunan ASN.

Selain pengabdian sebagai Bupati, disela kesibukannya Perdie M Yoseph telah terjun kedunia pertanian. Ia kerap mengisi waktu liburnya untuk kegiatan pertanian di Kabupaten Murung Raya.

Tidak hanya jago mengelola pertanian berupa ubi, jagung, pisang dan lainnya, suami dari Lynda Kristiane ini juga tekun mengelola ternak. Sejumlah ayam bertelor, sapi dan kambing kerap mengisi hamparan lahan pertaniannya.

Didapuk sebagai Ketua HKTI Provinsi Kalimantan Tengah ini, organisasi yang sekarang dipimpin oleh Mantan Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko ini meyakini bahwa ayah dari Adella Calista dan Agnes Tasya Pernanda ini bakal membawa kemajuan untuk HKTI kedepan, terkhusus untuk kemajuan dan kesejahteraan petani di Bumi Tambun Bungai.

“Puji tuhan dan bersyukur saya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua HKTI Provinsi Kalimantan Tengah periode 2021-2026,” kata Perdie, Senin (13/9).

Perdie menyebutkan HKTI sebuah organisasi sosial di Indonesia yang berskala nasional, berdiri sendiri dan mandiri yang dikembangkan berdasarkan kesamaan aktivitas, profesi, dan fungsi di dalam bidang agrikultur dan pengembangan pedesaan, sehingga memiliki karakter profesional dan persaudaraan.

“Sesuai dengan tujuannya HKTI meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, harkat dan martabat insan tani, penduduk pedesaan dan pelaku agribisnis lainnya, melalui pemberdayaan rukun tani komoditas usaha tani dan percepatan pembangunan pertanian serta menjadikan sektor pertanian sebagai basis pembangunan nasional,” bebernya. (ren)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *