PURUK CAHU, RAKYATKALTENG – Setelah menjadi orang yang pertama kali di suntik vaksin di Kabupaten Murung raya (Mura), Perdie M.Yoseph mengaku tak merasakann efek samping dan gangguan secara fisik yang dirasakan olehnya secara signifikan.
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa Perdie M. Yoseph yang merupakan Bupati Kabupaten Mura menjadi orang yang pertama kali disuntik vaksin Covid-19 jenis Sonovac di Bumi Tana Malai Tolung Lingo kemudian dilanjutkan oleh unsur Forum Koordinasi Perangkat Daerah (FKPD) Mura seperti Ketua DPRD Mura, Kapolres Mura, Kejari Mura, Tokoh Agama, Sekda Mura, Kepala BPBD Mura dan perwakilan insan pers yang berlansung di Aula Gedung B. Setda Mura, Senin (1/2).
Bupati Mura dua periode ini menjelaskan bahwa apa yang ditakutkan oleh masyarakat yang masih pro kontra terhadap pemberian vaksinisasi covid-19 agar tidak perlu khawatir karena adanya kebijakan pemberian vaksin Covid-19 ini semata-mata sebagai langkah Pemerintah mulai dari pusat hingga daerah dalam melindungi masyarakat dari penularan Covid-19 ini.
“Baik itu sebelum melaksanakan penyuntikan vaksin maupun pasca penyuntikan vaksin covid-19 semuanya berjalan dengan lancar dan saya dari 10 orang yang dilakukan suntik vaksin Covid-19 ini tidak merasakan efek samping dan bisa melakukan aktifitas seperti biasanya,” jelas Perdie.
Sehingga secara pribadi ia mengajak masyarakat mendukung dan tidak terhasut oleh informasi yang tidak benar terhadap vaksinisasi ini. “Yakin saja vaksin ini aman untuk kita berlindung agar terhidar dari Covid-19,” ucapnya.
Perdie M. Yoseph juga menyampaikan mengingat saat ini Kabupaten Mura masih berada pada zona merah, upaya vaksinisasi ini menjadi salah satu cara didalam menekan penularan virus Corona ini dengan diberikan secara gratis dan bertahap kepada masyarakat mengingat stok vaksin tahap pertama ini masih relative terbatas.
“Satu hal penting yang perlu saya ingatkan kepada masyarakat, walaupun nantinya sudah diberikan vaksin ini tetap mengedepankan protokol kesehatan dimanapun kita berada karena dengan adanya pemberian vaksin Covid-19 bukan berarti penularan tidak bisa terjadi apabila kita lalai atau tidak disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan,” tutupnya. (yon)